Sabtu, 14 Agustus 2010

CARA MENJALANKAN META TRADER 4 DI LINUX

Di linux kita bisa menjalankan program windows. Yaitu dengan menggunakan emulator. Jenis yang sering digunakan adalah WINE. Tetapi umumnya WINE hanya menyediakan emulator tanpa DLL yang lengkap. Akibatnya beberapa program tidak bisa berjalan dengan baik. Salah satunya adalah Meta Trader 4.

Oleh karena itu, di sini ada cara yang membantu sekali, dan ini sudah berhasil saya praktekkan.

1. Pastikan WINE sudah terinstal di Linux kita. Selain WINE juga bisa menggunakan CrossOver dari Codewaver. WINE dapat banyak diperoleh di internet. Tapi umumnya distro besar seperti openSUSE, Ubuntu, Fedora dan lain-lain sudah menyertakan dalam paket mereka.

2. Copy semua font dari komputer yg ber-OS Windows [C:\WINDOWS\Fonts\], ke dalam direktori WINE.
Sebagai contoh, kita sudah mengopi dari C:\WINDOWS\Fonts ke flashdisk. Kemudian kita masuk ke directory WINE. Umumnya ada di /home/yudha/.wine/. Kemudian copy semua file yang ada di C:\WINDOWS\Fonts ke drive_c\windows\fonts

3. Copy DLL files yg dibutuhkan, ambil dari Windows juga [C:\WINDOWS\system32]. Copy semua file yg awalannya adalah mfc4*.
Sama seperti font di atas, copy semua file berawalan mfc4 yang sudah dicopy tadi ke drive_c\windows\system32

4.Download installer Meta Trader 4. Jika belum punya, bisa didownload di internet. Cari saja di google.

5.Lakukan instalasi. Cukup dengan double klick (jika file .exe sudah diasosiasikan dengan WINE), namun jika tidak bisa di double klik, maka harus dengan konsole. Buka konsole dan masuk ke direktori tempat instaler Meta Trader 4 Anda berada. Kita asumsikan nama filenya mt4setup.exe. Kemudian ketik:
wine mt4setup.exe

6. Biasanya pengguna KDE akan menjumpai icon program yang baru diinstal berada di desktop. Jalankan Meta Trader 4 yang sudah diinstal tadi.

Selain berguna bagi instalasi Meta Trader 4, ini juga mengatasi masalah liquify pada Photoshop 7.
Semoga artikel ini membantu.

Artikel ini disadur dari http://kaskus.us/showthread.php?p=16170066 dengan beberapa perubahan yang diperlukan.
READ MORE - CARA MENJALANKAN META TRADER 4 DI LINUX

Jumat, 13 Agustus 2010

CARA INSTAL META TRADER 4

Untuk menginstall software metatrader pada system operasi Windows silahkan ikuti langkah-langkah berikut : Download installer metatrader. Klik disini untuk mendownload software metatrader. Kemudian jalankan file installernya. Klik Run


Pilih bahasa yang akan digunakan. Klik Next


Selanjutnya klik Next


Setelah membaca persetujuan dan beri tanda cheklist pada checkbox di jendela berikut klik Next


Selanjutnya anda akan diminta untuk menentukan lokasi directory tempat dimana anda akan menginstall metatrader. Seperti terlihat, “Program Files\MetaTrader4? adalah directory default, sangat direkomendasikan gunakan saja setting default


Sekarang anda akan diminta untuk memilih group program yang akan ditampilkan pada start menu. Selanjutnya klik Next untuk menginstall MetaTrader di komputer anda.


Installasi dalam proses, silahkan tunggu sampai selesai


Setelah proses installasi selesai anda bisa menjalankan aplikasi metatrader dengan memberi cheklist “Launch MetaTrader 4? box dan klik tombol Finish.


Installasi software metatrader selesai dan software siap untuk digunakan
READ MORE - CARA INSTAL META TRADER 4

TRADING TERMINAL META TRADER 4

MetaTrader 4 terminal adalah pedagang yang sangat dilengkapi tempat kerja yang memungkinkan untuk berdagang di pasar keuangan (Forex, CFD dan Futures). Menyediakan alat-alat yang diperlukan dan sumber daya untuk menganalisis dinamika harga instrumen keuangan, membuat transaksi perdagangan, membuat dan menggunakan program trading otomatis (Expert Advisors). Ini mewakili semua-dalam-satu konsep dan merupakan terminal trading paling populer di dunia.



MetaTrader 4 terminal yang menawarkan sejumlah alat-alat analisis mengesankan. Ada sembilan kerangka waktu yang tersedia untuk setiap instrumen keuangan yang memberikan analisis rinci kutipan dinamika. Lebih dari 50 built-in indikator dan alat-alat membantu menyederhanakan analisis, yang memungkinkan untuk menentukan tren, menetapkan berbagai bentuk, menentukan entry dan exit point, dll Selain itu, satu objek dapat diaplikasikan di atas yang lain, yang datang di sangat berguna dalam berbagai perdagangan sistem. Need more? Anda juga dapat mencetak grafik dari setiap instrumen dan melakukan "di atas kertas" analisis.



Sumber daya analitis yang ditawarkan oleh MetaTrader 4 terminal tidak terbatas pada contoh ini. Jika Anda perlu untuk menggunakan alat khusus, Anda dapat menemukannya di free-of-charge Kode Base (Custom Indikator) atau membuat tulisan menggunakan bahasa MQL4. Dalam basis kode ini Anda dapat menemukan Expert Advisors bahwa Anda akan benar-benar mengotomatisasi proses analitis dan perdagangan. Anda juga dapat mengembangkan Expert Advisors Anda sendiri dan menggunakannya dalam MetaTrader 4 terminal.

Kunjungi situs resmi Automated Trading Championship tahunan dilakukan oleh perusahaan kami untuk melihat bagaimana Expert Advisors beroperasi dan untuk mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan mereka.




MetaTrader 4 berisi semua fungsi perdagangan anda perlu. Terminal mendukung tiga jenis operasi eksekusi, termasuk Instant Execution. Semua jenis perintah yang tersedia, memastikan sepenuhnya matang dan fleksibel aktivitas perdagangan. Pedagang menggunakan perintah pasar, menunggu dan stop order, dan juga Trailing Stop.

Ada beberapa cara untuk menempatkan perintah perdagangan di terminal, termasuk kemampuan untuk perdagangan langsung dari chart. Bagan tik tertanam sangat berguna untuk penentuan yang akurat entry dan exit point. Alert di posisi perdagangan merupakan salah satu perangkat praktis untuk membantu Anda melacak semua momen menguntungkan. Jadi, dengan perdagangan MetaTrader 4 arsenal, Anda dapat menerapkan semua strategi trading Anda secara efektif.




Keamanan membuat transaksi perdagangan adalah sangat penting untuk program-program semacam ini. Dalam MetaTrader 4, kami telah datang dengan solusi sempurna. Semua pertukaran data antara klien terminal dan server platform adalah 128-bit dienkripsi. Ini cukup untuk menjamin keamanan transaksi perdagangan. Selain ini, Anda dapat menggunakan sistem keamanan yang ditingkatkan berdasarkan algoritma kriptografi kunci publik (RSA). Informasi dilindungi dengan cara ini tidak mungkin untuk kembali dalam jangka waktu yang wajar.

MetaTrader 4 terminal terdiri dari seluruh berbagai fungsi, tapi hanya butuh beberapa menit untuk membiasakan diri dengan mereka. Selain itu, terminal ini dilengkapi dengan built-in 'Bantuan' fasilitas untuk menjawab semua pertanyaan Anda. Kami telah membuat terminal MetaTrader 4 sederhana dan mudah digunakan, sehingga Anda bisa menginvestasikan waktu Anda dalam pekerjaan Anda yang paling penting - perdagangan!

MetaTrader 4 mungkin adalah terminal klien terbaik di pasar. Download MetaTrader 4 terminal untuk mencari tahu mengapa ia telah menjadi pilihan dari ratusan perusahaan pialang dan pedagang tentara di seluruh dunia!
READ MORE - TRADING TERMINAL META TRADER 4

META TRADER 4

MetaTrader 4 adalah terdepan platform perdagangan online yang dirancang untuk menyediakan layanan pialang kepada pelanggan di Forex, CFD dan Futures pasar. Ini adalah apa yang Anda butuhkan untuk membangun layanan broker Anda sendiri bisnis dan melayani pedagang di pasar keuangan.




MetaTrader 4 adalah siklus penuh platform trading yang meliputi komponen back-office dan front-end terminal. Jadi, dengan MetaTrader 4, Anda tidak perlu software tambahan untuk mendapatkan bisnis pialang Anda mulai.



* MetaTrader 4 Server adalah inti dari sistem di mana semua transaksi perdagangan akan diproses dan semua data historis yang disimpan dan dikelola.
* MetaTrader 4 Manajer proses transaksi perdagangan dan mengelola pedagang 'account.
* MetaTrader 4 Administrator memungkinkan administrasi server jauh, set-up instrumen keuangan, database, dsb
* MetaTrader 4 Data Center adalah server proxy platform yang dirancang untuk meningkatkan skalabilitas dan keamanan.
* MetaTrader 4 Client Terminal adalah pedagang pedagang alat yang memungkinkan untuk melakukan analisis teknis, membuat transaksi perdagangan dan bekerja dengan Expert Advisors.
* MetaTrader 4 Mobile Terminal memungkinkan manajemen account perdagangan dan analisis teknis dari Pocket PC dan Smartphone (mobile trading).

Hari ini, MetaTrader 4 adalah salah satu yang paling inovatif dan platform perdagangan kuat. Melebihi performa dan berdiri keluar dari kompetisi - pada mesin rata-rata MetaTrader 4 dapat melayani lebih dari 10.000 pedagang bekerja sama dengan beberapa account sekaligus. Server mampu memproses puluhan instrumen keuangan yang berbeda dengan sejarah kutip akan kembali bertahun-tahun.

Dari sudut pandang teknis, MetaTrader 4 platform yang jauh lebih dari sekadar negara-of-the art platform trading memanfaatkan industri TI praktik terbaik dan perkembangan terakhir. Yang didistribusikan arsitektur, sistem keamanan yang kuat, nyaman mobile perdagangan, dan inovatif perdagangan otomatis adalah sebagian dari inti kompetensi yang memberikan MetaTrader 4 keunggulan kompetitif yang kuat, sehingga menawarkan solusi yang sempurna yang paling menuntut kebutuhan trading.
READ MORE - META TRADER 4

BEBERAPA INDICATOR PENTING DALAM TRADING

Terdapat beratus-ratus jenis indicator yang terdapat dalam dunia forex ini. Indicator ini secara basicnya adalah suatu script atau program yang telah ditulis oleh programmer. Di sini saya akan membincangkan beberapa “indicator” yang kerapkali atau biasa digunakan. Indicator biasanya menunjukkan keadaan pasaran yang “overbought/oversold”. Pasaran selalunya akan berpatah balik apabila indicator menunjukkan OB atau OS. Akan tetapi, keadaan seperti itu tidak selalu berlaku.
Berikut adalah 4 Jenis Indicator yang biasa digunakan :-

    1. Moving Average(MA)
    2. Moving Average Convergence Divergence(MACD)
    3. Bolinger Band(BB)
    4. Relative Strength Index(RSI)

  1. Moving Average(MA)

    MA merupakan salah satu indicator yang paling popular. Terdapat beberapa jenis moving average. Simple Moving Average(SMA atau MA saja), Exponential Moving
    Average(EMA), Weighted Moving Average(WMA). MA merupakan kiraan purata harga tutup pasaran untuk sesuatu masa yang telah disetkan. MA merupakan garisan yang akan bergerak ke atas atau kebawah, mengikut arah pasaran. Contoh:
    Untuk mengira MA untuk 10hari (10MA) adalah seperti berikut
    Kita akan campur harga tutup pasaran untuk 10 hari dan bahagikan kepada 10 hari.
    Di bawah ini adalah contoh 100MA dan 50MA. Semua kiraan akan dibuat oleh program picture1.jpgcharting.
    Salah satu fungsi utama MA adalah untuk mengenal yang sesuatu trend sedang berlaku.MA adalah jenis indicator yang “lagging”. Maksudnya ia bergerak mengikut harga. Jadi MA ini tidak meramalkan apa-apa, Cuma ia “sahkan” yang sesuatu trend (uptrend atau downtrend) sedang berlaku.
    picture2.jpg
    Seperti di contoh atas, dalam sesuatu uptrend, Ma akan berada di bawah harga pasaran dan ia akan mencondong keatas, dan juga sebaliknya dalam downtrend.
    Sebagai contoh, kebanyakan trader akan mempertimbangkan untuk simpan position long mereke lebih lama apabila harga pasaran berada diatas sesuatu moving average.
    “Momentem” atau kekuatan trend boleh diubah dengan mengunakan MA yang lebih kecil, misalnya kurang dari 20 hari. Lebih kecil kiraan purata lebih kuat momentum dia. Selalunya MA yang kurang 20 hari boleh diklasifikasikan dalam short-term, 20-100 pula medium term dan 100 keatas long term trend. Traders selalunya mengunakan lebih daripada 1 MA untuk melihat pergerakkan market secara keseluruhan, dari segi short, mid danlong term MA boleh juga digunakan untuk mengetahui “level” yang boleh dianggap sebagai support dan resistance.
    picture3.jpg
    picture4.jpg
    Contoh MA digunakan sebagai resistance.
    Satu lagi fungsi MA adalah untuk setkan SL kita. Ciri Ma yang boleh menjadi support atau resistance adalah “tool” yang boleh kita gunakan untuk meminimakan risiko kita dalam sesuatu trade kita.
    picture5.jpg
    Dalam contoh ini, kita menganggap MA200 sebagai support, dan mempunyai position long yang telah lama buka, apa yang boleh dibuat ialah SL kita boleh kita setkan dibawah line support ini.
    Salah satu keburukan MA ialah ia tidak berguna apabila pasaran sedang ber”consolidate” atau flat. Contoh dibawah menunjukkan keburukan MA apabila market tidak trending atau tidak berada dalam apa-apa trend, uptrend mahupun downtrend.
    picture6.jpg
    Berhati-hati dengan “lag” MA. Oleh kerana semua MA adalah lagging, signal yang
    diberikan oleh MA selalunya lambat, apabila market telah pun membuat pergerakkanya. Keadaan seperti ini akan selalu berlaku.
    picture7.jpg
    Cara basic untuk memanfaatkan MA untuk trading ialah “crossover”. Iaitu apabila pasaran bergerak dari atas MA kebawahnya, ataupun bergerak dari bawah keatas.
    picture8.jpg
    Satu lagi kaedah “crossover” ialah dengan menggunakan lebih daripada 1 MA.
    “Crossover” jenis ini berlaku bila MA “shortterm” bersilang dengan MA “longterm”.
    Cara ini gunakan untuk mengenal pasti “momentum” atau kekuatan sesuatu pergerakan pasaran. Signal untuk long dihasilkan apabila MA shortterm bersilang ke atas MA long term dan signal untuk short terhasil apabila MA shortterm bersilang kebawah Ma longterm. Contoh dibawah menunjukan signal untuk long terhasil.
    picture9.jpg
    picture10.jpg
    “Triple crossover” merupakan cara yang mengunakan 3 jenis MA. Sebagai contoh MA5, MA10 dan MA20. Dengan menambahkan MA, signal-signal yang palsu boleh dikurangkan.
    Contoh signal buy.Apabila MA5 bersilang dengan MA10, dan naik ke arah atas, ini menunjukkan signal buy telah terhasil. Akan tetapi, trader boleh tunggu sehingga MA10 bersilang dengan MA20 dan naik ke atas. MA10 yang bersilang dengan MA20 boleh digunakan untuk meng”confirm”kan buy signal yang dihasilkan oleh MA5 dan MA10.
  2. Moving Average Convergence Divergence(MACD) MACD juga merupakan salah sejenis indicator yang paling paling kerap digunakan.
    MACD biasanya dikira dengan menolak jumlah 12-EMA daripada 26-EMA. Bila MACD mempunyai nilai yang “positive”, dan MA shortterm berada diatas MA longterm, ini menunjukkan pergerakan ke arah atas, dan sebaliknya untuk MACD menghasilkan nilai bacaan yang “negative”. Kebanyakan traders jugak memerhati “garisan 0/neurtal”, kaedah ini adalah sama dengan “MA crossover”. Dimana, cross keatas memberikan signal untuk buy, dan cross kebawah memberikan signal untuk sell.
    picture11.jpg Contoh ini menunjukkan kegunakan MACD yang amat basic. “cross” jenis ini jugalah sama dengan “cross” yang boleh didapati dengan menggunakan MA.
    picture12.jpg
    Oleh kerana MACD ialah indicator yang lagging, ia sepatutnya mengikut pergerakan parasan. Seperti di contoh atas(graf 1H), kita boleh melihat yang MACD telah menghasilkan “divergence”. Divergence akan berlaku apabila MACD tidak mengikut harga pasaran.
    Pada contoh di atas, kita boleh melihat yang pasaran teleh membuat harga “low” yang baru (1), dan bulatan(1) dimacd juga merekod “low” yang baru. Ini berlaku sekali lagi(2), market telah membuat “low” yang baru, atau pasaran telah bergerak keharga yang lebih rendah dari low(1), tetapi MACD tidak menunjukkan bacaan yang lebih rendah dari bacaannya yang terakhir. Dan ini berlaku lagi(3).
    Apabila keadaan ini berlaku, traders-traders tahu yang MACD telah menghasilkan
    “divergence”. Dalam keadaan ini, traders tahu yang harga pasaran bakal bertukar arah ke atas.
  3. Bolinger Band(BB) Indicator teknikal BB hampir sama dengan MA. Kelainannya ialah “cara” bands atau garisan support dan resistance dilukis. Garisan bands ini akan berada diatas dan dibawah pasaran. BB memerlukan 2 jenis input/data untuk dihasilkan, iaitu Average(purata) dan“standard deviation”(jarak garisan supp/res dari harga pasaran) macam MA, ia memerlukan hanya 1 iaitu no. purata hari.picture13.jpgSecara amnya, pergerakan harga pasaran yang berada dekat dengan upperband boleh dikatakan “overbought” dan bila berada hampir dengan lowerband boleh dikatan sebagai “oversold”.

    Jarak upperband dan lowerband yang semakin berhampiran selalunya dianggap oleh traders sebagai tanda-tanda awal yang pasaran mungkin breakout dengan kuat ke satu arah.
  4. Relative Strength Index(RSI) RSI secara basic ialah indicator yang memberitahu kita momentum atau kekuatan sesuatu pergerakan/trend market. Dibawah ialah formula untuk mengira RSI.picture14.jpg
    Seperti indicator indicator
    lain, semua kiraan akan dibuat oleh program graf secara automatic. RS = purata bilangan hari yang “close” dengan keuntungan / purata bilangan hari yang “close” dengan kerugian.
    RSI mempunyai bacaannya, iaitu 0 – 100. Sesuatu trend selalu dianggap “overbought” oleh traders apabila bacaan di RSI menunjukkan 70 keatas, dan “oversold” apabila RSI menunjukkan 30 kebawah.
    picture15.jpg
    Oleh kerana RSI jenis indicator yang lagging, ia juga mempunyai kelemahannya
    tersendiri. Pergerakkan pasaran yang mengejut dan kuat boleh memberi kesan yang kuat kepada RSI dan ia mungkin memberi “false” signal.
READ MORE - BEBERAPA INDICATOR PENTING DALAM TRADING

PENGERTIAN LOT DALAM TRADING FOREX

Lot itu satuan... sama kalo kita ke pasar, beli beras sekarung, beras 2 karung, dll

nah 1 lot itu biasanya = 100.000 currency yang didepan
misal, 1 lot gbpusd = 100.000 gbp, 1 lot usdjpy = 100.000 usd, 1 lot eurusd = 100.000 euro

untuk leverage, melihat kasus pada beras tadi, kalau berasnya Rp. 5000/karung, u musti bayar 5000 kan...
ntar klo berasnya naek jadi 6000, u jual balik ke pasar, dan u dapet profit 1000 rupiah (per karung)...

disinilah bedanya dengan forex. di forex ada leverage. jadi untuk beli beras yang 5000 rupiah tadi, u ga butuh 5000 rupiah, tapi cuman butuh 50 rupiah aja (kalau leveragenya 1:100), ato bahkan 10 rupiah (1:500)....

Leverage 1:500, berarti dengan deposit 1000$, u punya power untuk transaksi sampe 500x lipat, yang berarti 500.000$

kalau u open 1 lot eur/usd misalnya, kan marginnya butuh 100.000 euro (inget pengertian lot tadi)...
kalau kurs euro 1,3500 ya berarti butuhnya 135.000$ (margin u kan 500.000$ tadi, brarti masih cukup).. (kalau 1:100 kan berarti cuman 100.000$, dan ga cukup buat trade 1 lot)

untuk pemula maupun expert, leverage itu tergantung tradernya dan keperluan. tidak semua pemula pake 1:500 dan expert pake 1:1 atau sebaliknya. tapi memang leverage 1:50 ato 1:100 kayaknya yang paling ideal.

kalau dengan dana 1000$, 10% itu mungkin lebih tepatnya adalah risk yang dapat u terima. ya berarti kalo open 0,1 lot, ya SL nya 100 pip (=100$ =10%), kalau open 0,01 lot, SL nya bisa 1000 pips (=100$ =10%)
Kalau deposit $100 pakai account micro, maka modal di MT menjadi 10000, artinya 10000 cent ($1 = 100 cent). Profit per pips = 1 cent jika OP 0,1 lot, jadi kalo OP 1 lot dapat 20 pip, ya profitnya 200 cent donk.. alias $2.

Pengertian leverage itu begini :

Misalnya Leverage 1:100, artinya jika kita ingin membeli USDollar terhadap Jepang Yen (USD/JPY) sebanyak $10,000 maka kita cukup memberikan margin (jaminan) sebesar 1% nya saja dari $10,000 tersebut yaitu $100. Dan anda bisa bertrading seperti seolah-olah membeli bank note valas dengan modal $10,000 di bank atau money changer, padahal sebenarnya kita cukup mengeluarkan modal jaminan $100 saja.
Fungsi dari 1:100 tersebut seperti daya ungkit yang bisa menaikkan kekuatan transaksi sampai sekitar 100x lipatnya.

Begitu juga jika menggunakan leverage 1:500, maka kita bisa bertrading dengan kelipatan hingga 500x lipatnya yaitu artinya jika ingin bertrading maka kita cukup menjaminkan sebanyak 0.2% nya dari jumlah yang ingin ditradingkan.


Cara menghitung margin dengan leverage :

- leverage 1:100 maka berarti (1/100)x100% = 1%
- leverage 1:200 maka berarti (1/200)x100% = 0.5%
- leverage 1:500 maka berarti (1/500)x100% = 0.2%

Untuk mata uang yang base currencynya adalah USD (USD/…) :
contoh: USD/JPY, USD/CHF , maka cara perhitungan margin jaminannya yaitu :
  • Untuk yang memakai satuan Lot
    Margin = Jumlah Lot x 100000 x %margin
  • Untuk yang memakai satuan Quantity
    Margin = Quantity Contract Size x %margin
Contoh 1:
Kita melakukan order BUY di mata uang USD/JPY sebanyak 1 lot dengan leverage 1:100, maka perhitungan marginnya yaitu :
Margin = 1 x 100000 x 1% = $1000

Contoh 2:
Kita melakukan order SELL di mata uang USD/CHF sebanyak 0.3 lot dengan leverage 1:200, maka perhitungan marginnya yaitu :
Margin = 0.3 x 100000 x 0.5% = $150

Untuk mata uang yang base currencynya adalah yang bukan USD (…/USD) :
(contoh: EUR/USD, GBP/USD) , maka cara perhitungan margin jaminannya harus dijadikan ke kurs US Dollar dahulu, yaitu dengan cara : (untuk yang memakai satuan Lot)
Margin = Jumlah Lot x 100000 x %margin x Harga quote kurs saat itu
Atau (untuk yang memakai satuan Quantity)
Margin = Quantity Contract Size x %margin x Harga quote kurs saat itu

Contoh 1:
Kita melakukan order BUY (Ask) di mata uang EUR/USD sebanyak 1 lot dengan leverage 1:100 dan harga kurs Bid/Ask-nya saat itu adalah 1.3948/1.3950, maka perhitungan marginnya yaitu :
Margin = 1 x 100000 x 1% x 1.3950 = $1395

Contoh 2:
Kita melakukan order SELL (Bid) di mata uang GBP/USD sebanyak 0.2 lot dengan leverage 1:500 dan harga kurs Bid/Ask-nya saat itu adalah 1.6205/1.6208, maka perhitungan marginnya yaitu :
Margin = 0.2 x 100000 x 0.2% x 1.6205 = $64.82

Sekedar tambahan untuk perhitungan Margin :

  • Leverage 1:100 => Kebutuhan Margin nya 1%
  • Leverage 1:200 => Kebutuhan Margin nya 0.5%
  • Leverage 1:500 => Kebutuhan Margin nya 0.2%

Cara Perhitungan Margin Direct Rates (GBP/USD, EUR/USD, AUD/USD, dan NZD/USD):

Persentase Margin x Contract Size x Lot x Harga Sekarang = Margin

Contoh :
Sell 3 lot GBP/USD pada harga Bid 2.0000
0.01 x 100000 x 3 x 2.0000 = $6000 (Leverage 1:100)
0.002 x 100000 x 3 x 2.0000 = $1200 (Leverage 1:500) -> Kebutuhan margin lebih sedikit daripada 1:100!

Cara Perhitungan Margin Indirect Rates (USD/JPY, USD/CHF, dan USD/CAD):

Persentase Margin x Contract Size x Lot = Margin

Contoh :
Buy 2 lot USD/JPY pada harga Ask 110.00
0.01 x 100000 x 2 = $2000 (Leverage 1:100)
0.002 x 100000 x 2 = $400 (Leverage 1:500) -> Kebutuhan margin lebih sedikit daripada 1:100!

Cara Perhitungan Margin Cross Rates (GBP/JPY, EUR/JPY, AUD/JPY, EUR/GBP, dan GBP/CHF):

Persentase Margin x Contract Size x Lot x Harga Tengah(*) Sekarang = Margin

nb. : Harga Tengah(*) = (Harga Bid + Harga Ask ) / 2

(Base Currency merupakan Currency dasar yang terletak di depan pair. Misalnya pair EUR/GBP -> EUR merupakan BASE Currency, GBP merupakan QUOTE Currency)

Contoh :
Buy 1 lot EUR/GBP pada harga Ask 0.8020
Harga Bid/Ask EUR/USD 1.5800/02 (karena Base Currency adalah EUR, maka harga yang dipakai adalah harga EUR/USD)

Harga tengah EUR/USD = (1.5800 + 1.5802) / 2 = 1.5801

0.01 x 100000 x 1 x 1.5801 = $1580.1 (Leverage 1:100)
0.002 x 100000 x 1 x 1.5801 = $316.02 (Leverage 1:500) -> Kebutuhan margin lebih sedikit daripada 1:100!

Dapat kita lihat dari contoh di atas bahwa dengan menggunakan Leverage yang lebih besar, margin / modal yang dibutuhkan untuk jaminan adalah lebih sedikit.


Sumber :
http://www.forexindo.com/forum/diskusi-pemula/8-ask-apa-itu-leverage-dan-gimana-maksud-dari-lot-atau-quantity.html
READ MORE - PENGERTIAN LOT DALAM TRADING FOREX

DATA EKONOMI US DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERGERAKAN DOLLAR


No Economic Indicator Naik / Turun US$ Pengaruhnya
1 Average Earning Naik Menguat
2 Balance of Payment Naik Menguat
3 Budget Deficit Turun Menguat
4 Business Inventories Turun Menguat
5 Capacity Utilization Naik Menguat
6 Car Sales Naik Menguat
7 Chicago PMI Naik Menguat
8 Constuction Spending Naik Menguat
9 Consumer Confidence Index (CCI) Naik Menguat
10 Consumer Credit (CI) Naik Menguat
11 Consumer Price Index (CPI) Turun Menguat
12 Consumer Spending (Expenditure) Turun Menguat
13 Cost of Living Naik Menguat
14 Current Acount Turun Menguat
15 Corporate Profit Naik Menguat
16 Deflasi Naik Menguat
17 Discount Rate Naik Menguat
18 Durabel Goods Orders Naik Menguat
19 Econimic Monetary System (EMS) Naik Menguat
20 Factory Orders Naik Menguat
21 Federal Budget Naik Menguat
22 Federal Reserve Fund Naik Menguat
23 Gross Domestic Product (GDP) Naik Menguat
24 Gross National Product (GNP) Naik Menguat
25 Housing Start Naik Menguat
26 Industrial Productions Naik Menguat
27 Invisible Trade Turun Menguat
28 Jobless Claims Naik Menguat
29 Leading Indicator Naik Menguat
30 Money Supply (M1, M2, M3, M4) Naik Menguat
31 National Association Naik Menguat
32 (NAPM) Naik Menguat
33 Non Farm Payrolls Naik Menguat
34 Personal Expenditure Naik Menguat
35 Personal Income Turun Menguat
36 Prime Rate Naik Menguat
37 Product Price Index (PPI) Naik Menguat
38 Public Sector Debt Repayment Naik Menguat
39 Retail Sales Turun Menguat
40 Trade Balance Naik Menguat
41 Trade Devicit Turun Menguat
42 Trade Weighted Index Turun Menguat
43 Unemployment Rate Turun Menguat
44 Unit Labour Cost Naik Menguat
45 Value Added Tax Naik Menguat
46 Visible Trade Naik Menguat
READ MORE - DATA EKONOMI US DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERGERAKAN DOLLAR

DASAR - DASAR FOREX TRADING

FOREX (Foreign Exchange) atau yang lebih dikenal dengan Valuta Asing (Valas) adalah merupakan suatu jenis perdagangan/transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan (mulai dari hari Senin pk.5 pagi sampai dengan hari Sabtu pk.5 pagi WIB/GMT+7)

Menurut survei BIS (Bank International for Settlement bank sentral dunia), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi pasar forex mencapai lebih dari USD$1,4 Trilyun per harinya. Dan di tahun 2006, nilai transaksi pasar forex telah melebihi USD$ 2 Trilyun per harinya. Dengan demikian, prospek investasi di perdagangan forex adalah sangat bagus , disamping itu forex juga sangat sulit untuk dapat dipermainkan pergerakan harganya oleh kalangan tertentu karena perputarannya yang sangat besar tersebut.

Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi tersebut, FOREX juga telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (Return On Investment atau kembalinya nilai investasi yang telah kita tanam) serta profit yang akan didapat bisa melebihi rata-rata perdagangan pada umumnya (biasanya rata-rata return berkisar lebih dari 5% - 20% per bulannya, bahkan bisa mencapai lebih dari 100% per bulannya untuk professional trader). Akibat pergerakan yang cepat tersebut, maka FOREX juga beresiko tinggi apabila anda tidak mempunyai pengetahuan yang cukup serta pengaturan manajemen resiko dengan baik.

Apa yang diperdagangkan di Forex ?
Jawabannya adalah Mata Uang. Di Forex Trading adalah memperjual-belikan mata uang yang satu terhadap mata uang yang lainnya. Dan biasanya menggunakan mata uang yang umum di dunia seperti USD, JPY, GBP, EUR, CHF, AUD, dan lain lain

Contoh:
- BUY GBP/USD yang artinya membeli mata uang Poundsterling dan menjual mata uang USDollar
- BUY USD/JPY yang artinya membeli mata uang USDollar dan menjual mata uang Jepang Yen
- SELL GBP/JPY yang artinya menjual mata uang Poundsterling dan membeli mata uang Jepang Yen
Pergerakan kurs harga di Forex dinamakan Point atau biasa disebut dengan Pip.

Contoh:
Pergerakan Mata Uang USD/JPY dari 118.00 ke 117.94 berarti bergerak sebesar 6 pip
Pergerakan Mata Uang GBP/USD dari 1.9030 ke 1.9120 berarti bergerak sebesar 90 pip

Bagaimana cara kerja Forex?
Di pasar valas (forex) ini kita bisa membeli ataupun menjual berbagai mata uang untuk mendapatkan keuntungan, dan Trading Forex bersifat “2 Ways Opportunity”, yaitu kita bisa meraih keuntungan dengan memanfaatkan order Buy ataupun Sell.

Jika kita meng-order dengan Buy dan kemudian harga kurs mata uangnya meningkat maka kita akan mendapatkan Profit, dan begitu pula dengan sebaliknya, jika Sell maka bila harganya menurun maka kita akan mendapatkan Profit. Tetapi jika kita meng-order dengan Buy dan kemudian harganya menurun maka kita akan menderita Loss (kerugian).

Profit ataupun Loss jika tidak kita tutup posisinya (diclose/diliquid) maka posisi order kita masih dianggap mengambang (floating) atau belum direalisasikan, sehingga dapat memungkinan terjadinya balik arah. Misalkan seorang Trader memasang perintah Buy dan kemudian ternyata harganya menurun, tetapi masih belum ditutup posisinya (belum diclose), maka Trader tersebut masih menderita floating loss, dan bila kemudian ternyata kurs harganya kembali naik melebihi posisi semula tadi maka Trader tersebut akan mendapatkan floating profit, dan bila open posisi yang floating profit tersebut ditutup (diclose) maka floating profit tersebut barulah akan direalisasikan menjadi profit yang sesungguhnya dan nyata.

BUY jika mengharapkan kurs harganya menjadi naik untuk mendapatkan Profit,
SELL jika mengharapkan kurs harganya menjadi turun untuk mendapatkan Profit

Contoh:
Misalkan seorang trader membeli 10,000 EURO (EUR) dibanding USDollar (USD) diawal tahun 2001 ketika harga EUR/USD saat itu adalah 0.9600. Berarti trader tersebut membeli 10,000 EURO dan menjual 9,600 USDollarnya Dan ketika pada tahun 2003 bulan Mei, Trader tersebut menjual kembali 10,000 EUROnya untuk dibelikan ke USDollar lagi dengan rate EUR/USD saat itu adalah 1.1800. Maka Trader tersebut akan memperoleh 11,800 USDollar dari penjualan 10,000 EUROnya.

Dari contoh diatas, maka Trader tersebut akan mendapatkan keuntungan (profit) sebesar :
11,800 – 9,600 = USD $2,200
Posisi Jual (Sell) sering disebut juga dengan istilah Bid ataupun Short, sedangkan Beli (Buy) sering disebut dengan istilah Ask ataupun Long Spread Jual Beli
Di Forex, terdapat selisih perbedaan kurs harga Jual dan Beli, dan hal ini dinamakan dengan Spread. Harga kurs Jual (Bid) selalu lebih rendah daripada harga Beli (Ask).

Contoh :
EUR/USD
Bid Ask
1.3000 1.3002
Bid = Jual ; Ask = Beli
Contoh diatas adalah menandakan spread harga Jual dan Beli dari EUR/USD yang sebesar 2 pip (atau 2 point).
Maksud dari spread ini adalah untuk menandakan selisih harga jual dan beli kita, yang dimana apabila jika kita meng-order dengan Bid maka selanjutnya kita harus melihat harga Ask nya untuk mengkalkulasi profit ataupun loss kita, dan begitu pula sebaliknya.

Jadi misalkan kita mengorder dengan Bid di angka 1.3000 (Bid (jual) berarti jika harganya turun maka kita akan mendapatkan profit) setelah itu kita melihatnya kemudian dari angka yang Asknya, sehingga apabila kemudian harga Ask nya turun lebih kecil daripada 1.3000 maka kita akan mendapatkan profit

Contoh :
Jam 6 sore posisi EUR/USD :
Bid Ask
1.3000 1.3002
(Di saat tersebut kita order Bid di angka 1.3000)
Jam 7 sore posisi EUR/USD berubah menjadi :
Bid Ask
1.2986 1.2988
(Di saat ini kita close posisi kita yg dari 1.3000 di angka 1.2988 _ lihat angka Ask-nya) Di contoh ini , kita akan mendapatkan profit sebesar 1.3000 – 1.2988 = 12 pip

Bila kita order dengan Bid, dan kemudian jika angka Ask-nya bergerak turun lebih kecil daripada angka Bid kita yang semula, maka kita akan mendapatkan Profit. Bila kita order dengan Ask, dan kemudian jika angka Bid-nya bergerak naik melebihi angka Ask kita yang semula, maka kita akan mendapatkan Profit. Tetapi jika sebaliknya maka akan Loss.

Berapa nilai pergerakan per Pip (Point) nya ?
Untuk Trading Forex yang terhadap USDollar tersebut terdapat 2 macam jenis currency
utama yang umum diperdagangkan yaitu yang berjenis Direct dan Indirect.

Contoh:
- Direct : GBP/USD, EUR/USD, AUD/USD, dll (yang .../USD)
- Indirect : USD/JPY, USD/CHF, dll ( USD/.... )

Nilai Per Pip nya yaitu :
Untuk mata uang yang Direct:
Per pointnya bernilai $10 (untuk penggunaan sebanyak 1 lot regular), sedangkan untuk penggunaan 0.2 lot nilainya adalah $2 per Pipnya, dan jika anda profit 15 point di EUR/USD dengan penggunaan 0.1 lot itu berarti = profit $15

Untuk mata uang yang Indirect:
Per pointnya bernilai sekitar $7 sampai $9 tergantung kursnya saat itu (untuk penggunaan sebanyak 1 lot), sedangkan untuk penggunaan 0.2 lot nilainya berkisar $1.4 sampai $1.8 per Pipnya, dan jika anda profit 15 point di USD/JPY dengan penggunaan 0.1 lot itu berarti = profit sekitar $12

Cara menghitung Profit dan Loss kita:
Contoh:
Semisal kita memulai trading Forex ini dengan modal awal sebesar US$5000, kemudian cara hitungan transaksi kita adalah:
Untuk mata uang Direct :
misalkan kita bertrading dengan modal $5000 di sebanyak 1 lot regular (atau quantity contract sizenya $100,000) dan kita melakukan Buy di EUR/USD di posisi 1.2000 dan kemudian diclose untuk take profit di posisi 1.2010, maka kita akan profit sebesar :
(1.2010 - 1.2000 ) x 1 lot x 100000 = $100 (profit)
atau sebaliknya kalau loss juga sama hitungannya

Untuk mata uang Indirect:
misal kita bertrading dengan modal $5000 di sebanyak 1 lot regular (atau quantity contract sizenya $100,000) dan kita melakukan Sell di USD/JPY di posisi 110.10 dan kemudian diclose untuk take profit di posisi 110.00, maka kita akan profit sebesar : ((110.10 - 110.00 ) x 1 lot x 100000) / posisi close 110.00 = $90.91 (profit) atau sebaliknya kalau loss juga sama hitungannya.

Pengertian Margin, Leverage dan Contract Size
Fungsi dari Margin dan Leverage ini dapat membuat anda tidak perlu bermodalkan 10,000 EURO untuk bisa membeli 10,000 EURO tersebut, tetapi cukup dengan jaminan modal sebesar sekitar 100 EURO saja maka anda sudah bisa bertransaksi di sejumlah 10,000 EURO

Contoh yang lain.
Anda ingin bertransaksi di mata uang USD/JPY sebanyak $10,000. Di Trading Forex modern anda tidak perlu membutuhkan modal sebanyak $10,000 untuk bisa bertransaksi di jumlah tersebut. Karena di Forex jenis modern ini anda bisa meminjam kepada bursa sebanyak $10,000 untuk digunakan bertrading, dan untuk pinjaman sebesar itu anda cukup memberikan jaminan sebanyak $100 saja kepada bursa. Jadi ibaratnya seperti anda meminjam uang sebanyak $10,000 tetapi anda cukup menjaminkan aset anda sejumlah $100 saja.

Dan bila nanti order anda tersebut sudah selesai diclose maka margin (jaminan) tersebut akan dikembalikan ke account portfolio anda lagi secara utuh.
Fungsi dari 1:100 tersebut seperti daya ungkit anda yang bisa menaikkan kekuatan transaksi anda sampai sekitar 100x lipatnya, jadi semisal dengan margin $200 maka anda bisa bertrading maximal di jumlah $200 x 100 = $20,000

Cara menghitung margin (jaminan) yang dipakai untuk bertransaksi
Pada umumnya 1 lot = quantity contract size $100,000 (regular) ; dan 0.1 lot = quantity
contract size $10,000 (mini)
(bisa anda tanyakan kepada broker anda akan besarnya quantity contract size pada
satuan lotnya)

Untuk mata uang yang base currencynya adalah USD (USD/…) :
(contoh: USD/JPY, USD/CHF) , maka cara perhitungan margin jaminannya yaitu :
Margin = Jumlah Lot x 100000 x %margin (untuk yang memakai satuan Lot)
atau
Margin = Quantity Contract Size x %margin (untuk yang memakai satuan Quantity)

Contoh 1:
Anda melakukan order BUY di mata uang USD/JPY sebanyak 1 lot dengan leverage 1:100, maka perhitungan marginnya yaitu :
Margin = 1 x 100000 x 1%
= $1000

Contoh 2:
Anda melakukan order SELL di mata uang USD/CHF sebanyak 0.3 lot dengan leverage 1:200, maka perhitungan marginnya yaitu :
Margin = 0.3 x 100000 x 0.5%
= $150

Untuk mata uang yang base currencynya adalah yang bukan USD (…/USD) :
(contoh: EUR/USD, GBP/USD) , maka cara perhitungan margin jaminannya harus dijadikan ke kurs USDollar dahulu, yaitu dengan cara : (untuk yang memakai satuan Lot)
Margin = Jumlah Lot x 100000 x %margin x Harga quote kurs saat itu Atau (untuk yang memakai satuan Quantity)
Margin = Quantity Contract Size x %margin x Harga quote kurs saat itu

Contoh 1:
Anda melakukan order BUY (Ask) di mata uang EUR/USD sebanyak 1 lot dengan leverage 1:100 dan harga kurs Bid/Ask-nya saat itu adalah 1.2998/1.3000, maka perhitungan marginnya yaitu :
Margin = 1 x 100000 x 1% x 1.3000
= $1300

Contoh 2:
Anda melakukan order SELL (Bid) di mata uang GBP/USD sebanyak 0.2 lot dengan leverage 1:500 dan harga kurs Bid/Ask-nya saat itu adalah 1.9010/1.9014, maka perhitungan marginnya yaitu :
Margin = 0.2 x 100000 x 0.2% x 1.9010
= $76

Apa itu Margin Call ?
Margin call yaitu suatu keadaan yang dimana open posisi anda sudah tidak memungkinkan untuk diteruskan lagi karena cash equity anda yang menipis, sehingga bisa mengakibatkan Loss Total.
Jangan sampai trading anda mencapai Margin Call, oleh karena itu perhatikan ketahanan point anda !!
Cara perhitungan margin call yaitu : (PENTING UNTUK DIKETAHUI !) PERHITUNGAN MARGIN CALL YANG UMUM :

Contoh :
Misalkan modal awal anda adalah $1000 dan anda melakukan order SELL 0.2 lot di GBP/USD seperti contoh no.2 diatas. Maka margin (jaminan) yang digunakan adalah $76. Dan sisa modal balance anda (cash equity) setelah dipotong oleh margin jaminan maka akan menjadi $1000 - $76 = $924 . Dan karena anda menggunakan 0.2 lot, maka nilai pergerakan per pip nya menjadi $2 , dan dengan sisa modal yang sebesar $924 tersebut maka anda akan sanggup menahan loss hingga $924 / $2 = 462 point. Sehingga bila loss anda melebihi tahanan tersebut (minus 462 point) maka open posisi anda akan otomatis diclose oleh system, karena untuk menghindari cash equity balance anda menjadi semakin negatif, dan ini dinamakan dengan terkena Margin Call, Sehingga margin call itu berarti jika cash equity anda sampai turun (akibat loss) dibawah margin yang dijaminkan maka anda akan terkena margin call, dan open posisi anda akan diclose secara paksa dan otomatis oleh sistem.

READ MORE - DASAR - DASAR FOREX TRADING

MANAJEMEN RESIKO TRADING FOREX

Hati-hati,uang anda bisa menguap begitu saja jika anda tidak memperhatikan Manajemen Resiko Trading. Ingatlah bahwa forex trading tergolong sebagai investasi yang sifatnya high risk. Artinya orex trading tergolong memiliki resiko tinggi. Salah satu yang tertinggi diantara instrumen investasi keuangan lainnya.


Faktor resiko yang harus Anda ketahui sebelum memulai forex trading :

  1. Memiliki kemungkinan kehilangan dana 100%
  2. Arus dana sangat cepat (very liquid)
  3. Tidak ada metode orex trading yang dapat menjamin Anda pasti untung 100%. Ada banyak metode trading yang bagus namun tidak ada satu pun yang dapat menjamin untung 100%
  4. Forex trading bukanlah sebuah “quick rich scheme” yang dapat membuat Anda kaya mendadak tanpa harus bekerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Kerja keras merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mereka yang mengalami kesuksesan finansial dalam hidupnya. Termasuk mereka yang sukses melalui forex trading.

Diperlukan kerja keras untuk mempelajari analisa dan perilaku pasar sehingga kita dapat menebak arah pergerakan harga dengan akurat. Begitu juga diperlukan mental ekstra ketika hasil trading tidak sesuai dengan yang kita harapkan.

Tanyakanlah pada trader-trader sukses yang Anda kenal, apakah mereka pernah mengalami jatuh bangun dalam trading mereka. Dan jawabannya hampir pasti adalah “ya”. Kesuksesan hanyalah disediakan bagi mereka yang mau berusaha dan belajar terus menerus meperbaiki dirinya.

Nah berkaitan dengan resiko yang harus dihadapi jika kita hendak memulai investasi di forex, diperlukan kiat-kiat khusus untuk memperkecil, atau bahkan membalikkan posisi kita yang tadinya minus menjadi kembali positif dan memperoleh untung. Berikut beberapa kiat dan manajemen resiko yang bisa Anda ambil:

1. Cut Loss

Merupakan aksi menutup posisi Anda yang berlawanan dengan pergerakan harga pasar. Cut loss digunakan untuk membatasi kerugian yang dialami sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.

Sebagai contoh, katakanlah kita sedang membuka posisi kita pada GBPUSD Open Buy pada harga 1.8000. Membuka posisi Buy berarti kita mengharapkan harga naik melebihi 1.8000 sehingga kita memperoleh untung. Harapan kita harga bergerak misalnya hingga 1.8100 sehingga kita bisa memperoleh profit 100 point. Namun apa daya, ternyata harga bergerak berlawanan dengan yang kita harapkan. Ternyata harga bergerak turun terus menerus dari 1.8000 menjadi 1.7980 dan masih menunjukkan tendensi turun.

Nah daripada kita mengalami kerugian lebih lanjut dan akhirnya mengalami margin call maka lebih baik posisi ditutup meskipun kita menanggung kerugian 20 point (1.8000 menjadi 1.7980 = -20 point). Aksi ini dinamakan cut loss yaitu menutup posisi yang merugi guna mencegah kerugian yang lebih besar.

Detail Kasus Lainnya:
Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8850 dengan jumlah quantity 10000. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900.

Ternyata harga bergerak turun tak menentu hingga kisaran 1.8820. Dengan segala pertimbangan, Tuan A ingin menutup begitu saja posisinya pada 1.8825. Sehingga Tuan A rugi 25 point (1.8825-1.8850 = -0.0025) Profit dan Loss dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Diketahui: Posisi Close: 1.8825 # Posisi Open: 1.8850 # Quantity: 10000 # Maka: Profit/Loss = (1.8825 - 1.8850) x 10000 # Loss = -0.0025 x 10000 # Loss = $-25 (Tuan A mengalami kerugian $25)

2. Switching
Aksi ini mirip dengan cut loss, namun bedanya setelah menutup posisi kita yang merugi, kita membuka posisi baru dengan arah yang sama dengan pergerakan harga pasar. Pada kasus yang sama dengan cut loss diatas, maka kita menutup posisi kita di 1.7980 lalu kita membuka sebuah posisi baru Open Sell karena harga cenderung mengalami penurunan. Dengan demikian jikalau harga terus turun katakanlah mencapai 1.7900 maka secara keseluruhan kita mengalami loss 20 point namun memperoleh profit sebesar 80 points (1.7980-1.7900 = 80) sehingga total kita masih memperoleh profit 60 points.
Contoh kasus
Mr. X memperkirakan harga akan NAIK. Jadi untuk mendapat keuntungan dia memutuskan membeli (Buy) dengan harapan harga akan naik sehingga dia bisa menjual dengan harga yang lebih mahal dan mendapat selisih Keuntungan. Tapi ternyata bukannya naik, malah TURUN harganya.

Dan setelah analisa ulang, Mr. X berkesimpulan perkiraannya bahwa harga akan naik ternyata SALAH. Jadi apa yang harus dia lakukan ? Daripada melawan harga pasar dan menderita kerugian, lagipula harga akan turun lebih jauh dari sekarang Dia memutuskan menutup posisi Buy nya yang merugi dan kemudian membuka posisi baru Sell (dengan harapan harga akan turun). Dan ternyata harga terus turun sehingga dia mengalami keuntungan melebihi kerugian yang diterima di posisi Buy yang dia tutup sebelumnya. Kemudian dia menutup posisi Sell tersebut dan menerima keuntungan.

Tips Untuk Anda: # Lakukan hanya bila prediksi keuntungan switching melebihi nilai kerugian posisi pertama yang akan ditutup. # Kalau ternyata harga berubah ternyata sesuai dengan prediksi pertama, maka anda akan menderita kerugian 2 kali, yaitu posisi pertama dan posisi kedua juga

Detail Kasus:
Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8850 dengan jumlah Quantity 30000. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900. Ternyata harga bergerak turun tak menentu hingga kisaran 1.8820. Dengan segala pertimbangan, Tuan A ingin menutup begitu saja posisinya pada 1.8825. Sehingga Tuan A rugi 25 point (1.8825-1.8850 = -0.0025)
Diketahui Posisi Close: 1.8825 # Posisi Open: 1.8850 # Quantity: 30000 # Maka Profit/Loss = (1.8825 - 1.8850) x 30000 # Loss = -0.0025 x 30000 # Loss = $-75 (Tuan A mengalami kerugian $75)

Kemudian Tuan A menganalisa lagi dan memprediksi harga dan diketahui harga akan terus bergerak turun, maka Tn. A membuka posisi Sell dengan Quantity sebanyak 20000 pada 1.8820. Tak beberapa lama harga terus turun hingga berada di kisaran 1.8730. Pada akhirnya Tn. A menutup posisinya pada 1.8740. Tuan A mendapatkan keuntungan 80 point (1.8820 - 1.8740 = 0.0080)

Profit/Loss = (1.8820 - 1.8740) x 20000 # Profit = 0.0080 x 20000 # Profit = $160

Keseluruhan hasil dari dua trading tadi adalah
Trading I = -$75
Trading II = $160
Laba = $160 - $75 = $85 atau Rp. 765.000,- ($1 = Rp 9000)

3. Averaging
Cara ini memerlukan modal ekstra untuk mempertahankan posisi yang telah kita buka yang ternyata bergerak berlawanan dengan harga pasar.
Katakanlah pada kasus yang sama dengan contoh Cut Loss diatas, maka jika kita hendak melakukan aksi averaging maka kita membuka posisi baru namun dalam hal ini tidak seperti switching yang menutup posisi kita yang mengalami kerugian lalu membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi kita yang sebelumnya dengan alasan harga telah bergerak turun. Pada averaging kita tidak menutup posisi kita yang telah dibuka (pada kasus ini Open Buy) lalu bahkan kita menambahinya dengan membuka posisi baru dengan arah yang sama, yaitu Open Buy kembali!
Mengapa demikian? Bukankah kita telah melakukan Open Buy sebelumnya dan mengalami kerugian, lalu mengapa kita melakukan Open Buy kembali? Alasannya sederhana, kita berharap karena harga telah turun maka harga akan kembali naik sehingga ketika kita melakukan aksi Open Buy yang kedua diharapkan harga bergerak naik bahkan melampaui Open Buy kita yang pertama sehingga kita memperoleh keuntungan ganda.

Contoh Kasus
Mr. X memprediksi bahwa harga akan naik maka dia membuka posisi Buy. Namun harga ternyata bergerak turun. Mr. X segera menganalisa lagi dan kesimpulannya harga hanya akan turun sesaat dan akan kembali naik sesuai analisa sebelumnya Dia memutuskan membuka posisi buy baru saat harga turun sehingga ketika harga naik kembali dia bukan hanya memiliki 1 posisi yang profit tapi 2 sekaligus. Ternyata benar, tidak lama kemudian harga naik dan kemudian Mr. X menutup kedua posisi nya tersebut, yang pertama dan yang kedua.

Detail Kasus:

Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8850 dengan jumlah Quantity 20000. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900.
Ternyata harga terkoreksi dan bergerak turun hingga 1.8825. Tuan A kembali membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8825 dengan jumlah 10000. Dia juga memasang Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900.
Lalu tak lama kemudian harga kembali terkoreksi dan menyentuh 1.8900. Dengan demikian Tuan A mendapatkan 2 keuntungan dari 2 posisi yang telah dibuka :


Posisi I : Profit/Loss = (1.8900 - 1.8850) x 200000 # Profit = 0.0050 x 20000 # Profit Posisi I = $ 100

Posisi II : Profit/Loss = (1.8900 - 1.8825) x 10000 # Profit = 0.0075 x 10000 # Profit Posisi II = $75

Jumlah Profit kedua posisi : $160 + $75 = $235 atau Rp 2.115.000,- ($1 = Rp9000) Ketiga manajemen resiko diatas sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan. Jadi, betapa sayangnya kita mengalami kerugian hanya karena kita tidak mengetahui hal diatas. Namun apakah dengan mengetahui ketiga manajemen resiko tersebut kita dipastikan tidak pernah mengalami loss?

Jawabannya tentu saja tidak. Kalau Anda cermati, ketiga manajemen resiko diatas bertumpu pada satu hal: kemampuan kita menganalisa pergerakan harga. Ya, memang itulah inti dari forex trading. Manajemen resiko bahkan tidak pernah menjadi efektif apabila kita tidak mampu melakukan analisa dengan benar dan akurat. Jadi, mengetahui analisa adalah keharusan dalam memulai investasi di forex trading.

Masih banyak yang harus dipelajari dalam memasuki dan berinvestasi didunia forex. Kita baru saja mempelajari bagian terluar dari investasi ini. Yang penting Anda belajar dan belajar terus .


(sumber info: http://www.manfx.blogspot.com)
READ MORE - MANAJEMEN RESIKO TRADING FOREX

Cara Deposit dan Withdrawal

Read More Posts From This Category